Promotion

Pada awalnya cakupan pasar KSM Sahara hanya meliputi daerah Wonokromo dan sekitarnya, namun sekarang mulai berkembang hingga pemesanan yang dilakukan oleh Panitia Pahlawan Ekonomi sebagai doorprize acara Pahlawan Ekonomi se-Surabaya.

Meskipun KSM Sahara pada saat itu baru dijalankan dalam waktu yang belum lama, namun Ibu Iin dan Ibu-Ibu yang turut bekerja tidak pernah berhenti untuk menciptakan berbagai cara untuk meningkatkan esistensi KSM Sahara, khususnya dalam hal promosi dan pemasaran produk. Beberapa cara promosi yang dilakukan diantaranya:

Penjualan Langsung

Cara yang diciptakan Ibu Iin ini adalah cara yang paling menguntungkan. Dengan merekrut beberapa Ibu-Ibu dari masing-masing RT untuk menjadi sales dan menjual langsung berbagai produk KSM ke berbagai tempat. Selain tidak membuat Ibu Iin harus susah-susah untuk berkeliling menawarkan produk, cara ini juga bermanfaat bagi Ibu-Ibu yang menjadi sales. Karena, dengan cara ini, para sales Ibu-Ibu ini bisa mengambil laba dari produk. Sehingga sangat berpeluang untuk membantu kondisi ekonomi keluarga masing-masing.

Radio

Walaupun usaha ini terbilang kecil dan baru terbentuk, tetapi ternyata Ibu Iin sendiri pernah mempromosikan keberadaan KSM ini dengan menerima tawaran di salah satu radio di Surabaya untuk menjadi pembicara tamu. Media ini dirasa cukup efektif, karena mampu membuat eksistensi KSM berkembang cukup lebar.

Dari Mulut ke Mulut

Selain Ibu Iin sebagai pengelola KSM, usaha promosi juga dilakuka oleh kerabat-kerabat dekat hingga masyarakat sekitar. Salah satunya adalah suami Ibu Iin sendiri, Bapak Rochim Arofa. Adanya usaha yang dimiliki Bapak Rochim, yaitu usaha konveksi, membuat usaha promosi yang dilakukan cukup mudah dan bermanfaat. Bapak Rochim senantiasa menginfokan keberadaan usaha istrinya kepada para pelanggan yang notabene adalah instansi-instansi di Surabaya maupun luar Surabaya.

Titip Jual

Teknik ini dilakuka oleh Ibu Iin dengan cara menitipkan produk KSM ke beberapa toko kebutuhan rumah tangga. Sampai sekarang Ibu Iin baru menitipkan produk-produk ke toko-toko milik keluarga yang berada di dalam maupun di luar Surabaya. Kurangnya toko-toko yang bisa dirangkul membuat cara ini belum menunjukkan ke efektifitasanya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar